Parepare, 12 September 2025 – Suasana Kota Parepare pada hari Jumat dipenuhi antusiasme masyarakat ketika Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) *Maruarar Sirait* hadir untuk menyerahkan secara simbolis kunci rumah subsidi kepada warga berpenghasilan rendah. Kehadiran Menteri ini menjadi simbol nyata peran negara dalam menjamin hak rakyat untuk memiliki hunian yang layak, sekaligus mempertegas komitmen pemerintah terhadap keadilan sosial di bidang perumahan.
Dalam penyambutan tamu kehormatan daerah tersebut, *Duta Pariwisata Kota Parepare* , *Paulus* dan *Inna*, tampil di barisan depan mewakili generasi muda daerah. Keduanya dengan penuh hormat mengalungkan Sarung Sutera khas bugis tanda kehormatan sebagai simbol penerimaan resmi dari masyarakat Parepare terhadap kedatangan Menteri PKP. Kehadiran mereka bukan sekadar bagian dari seremoni, tetapi juga representasi keramahan dan kebanggaan generasi muda Parepare yang mendukung program pembangunan nasional.
Acara dimulai dengan sambutan Wali Kota Parepare. Tidak hanya memberi kata penyambutan, Wali Kota juga membacakan sebuah puisi sarat makna. Dalam bait-baitnya tergambar bagaimana program rumah subsidi menjadi oase harapan baru bagi masyarakat, memberikan kepastian hunian yang bukan hanya layak, tetapi juga bermartabat.
Dalam amanatnya, Menteri PKP Maruarar Sirait menegaskan bahwa rumah adalah simbol keadilan sosial. “Rumah bukan sekadar bangunan fisik, melainkan tempat tumbuhnya harapan, rasa aman, dan keyakinan bahwa negara hadir untuk rakyatnya,” ujarnya. Beliau juga menyempatkan berdialog langsung dengan warga penerima rumah subsidi. Sejumlah masyarakat menyampaikan kepuasan mereka terhadap kualitas bangunan yang futuristik serta fasilitas dan pelayanan yang tersedia.
Lebih lanjut, Menteri menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan *alokasi dana sebesar Rp130 miliar* untuk program perumahan ini—langkah yang disebut sebagai skema pertama dan terbesar di Indonesia. Kebijakan ini melibatkan berbagai kementerian dan bertujuan tidak hanya menyediakan rumah layak huni, tetapi juga memberi peluang masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dan ekonomi mereka.
Momen ini menegaskan bahwa pembangunan perumahan rakyat bukan hanya agenda teknis, tetapi juga wujud nyata komitmen keadilan sosial yang dihadirkan negara. Dan di tengah peristiwa penting tersebut, kehadiran Duta Pariwisata Paulus dan Ina menjadi simbol kontribusi sekaligus menjadi saksi bagaimana pemerintah menjalan program serta dedikasinya kepada masyarakat serta mendukung kemajuan serta kesejahteraan bangsa.